Sabtu, 26 November 2011

No More Eun Ra!!!

Title     : No More Eun Ra!!!

Author : Jung Seulrin / Elaistkangofu Thesistambul
Length : Oneshot
Genre  : Romance and Comedy
Cast     :
Park Eun Ra   
Kwon Jiyong               : Jiyong
Choi Seung Hyun       : Seung Hyun

2006
“ Eun Ra!!! Eun Ra!!!” Teriakan keras dari balik pintu kamar yang tertempel garis kuning POLICE LINE memenuhi seisi rumah pagi itu. Kali ini tak ada jawaban dari dalam kamar.
“ Yaaa.. Eun Ra!! Ireona yaa!!!” Teriakan itu itu terdengar kembali.
Sang pemilik nama Eun Ra hanya menggerakkan tubuhnya semakin masuk dibalik selimut.
“ EUN RAAAAAAA!!!” Kali ini tak hanya teriakan namun gedoran pintu kamar yang keras mengiringinya.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan muncul seorang gadis dengan rambut berantakan dan sebagian menutupi wajahnya. Kaos besar dan celana pendek menjadi baju kebesaran gadis itu ketika tidur.
“ WAAAAAAAAAAA!!!!!” Kali ini teriakan ketakutan muncul dari mulut laki-laki yang sedari tadi berteriak membangunkan gadis yang telah berdiri didepannya.
“ APA!!!” Jawab gadis itu dengan ketus.
“ YA… Park Eun Ra!! Kau tidak berangkat sekolah?? Ayo berangkat ini sudah hampir terlambat!!”
“ Sekolah!! Tunggu ya, aku mandi dulu!!” Eun Ra menjawab dengan datar. Gadis itu kembali masuk tanpa menutup pintu kemudian masuk kedalam kamar mandi. Laki-laki yang membangunkannya tadi hanya menatap heran sambil menggelengkn kepalanya.
“ Aish anak itu emang aneh!!!”
Selang beberapa menit kemudian Eun Ra keluar dari kamar. Seragam lengkap dengan sweater yang menghiasi seragamnya menjadi pakaiannya kali ini.
“ Yaaa!! Kwon Jiyong!! Ayo!! Katanya terlambat!!!” Seru Eun Ra sambil berlari turun kebawah.
“ Yaaa!! Tunggu!!” Jiyong yang dari tadi menunggu disofa depan kamar Eun Ra segera berlari menyusul Eun Ra.
“ Sampai kapan kau harus kubangunkan hah!!!” Seru Jiyong kesal setelah menjajari langkah Eun Ra.
“ Sampai aku bisa bangun sendiri!!” Eun Ra tersenyum jahil.
“ Kapan itu?”
“ Kapan-kapan hahaha!!”
“ Oh iya lalu kenapa jika dibangunkan Eomma dan Oppamu kau tak pernah bisa bangun?”
“ Molla!!” Eun Ra mengangkat bahunya.
Eun Ra berlari meninggalkan Jiyong.
“ Yaaa!! Kenapa harus aku yang membangunkanmu?”
“ Jodoh kali hahahahaha!!” Eun Ra berlari semakin kencang. Sedangkan Jiyong berhenti sambil mengacak-acak rambutnya.
“ Awas kau EUN RAAAA!!” Jiyong berlari mengejar Eun Ra yang telah menjauh.

2011
Aku tersenyum ketika mengingat kejadian itu. Aish bagaimana kabar anak itu ya? Jadi apa dia disana?
Aku menatap kalender. Pada tanggal 17 Agustus selalu kulingkari dengan spidol merah. Tanggal kepergian Eun Ra ke Italia. Keinginannya ingin sekolah arsitektur membuatnya nekat berangkat ke Itali. Mataku beralih kesebuah bingkai foto yang sengaja kuletakkan di meja belajarku.
Foto kami berdua saat lulus SMA dia menggunakan seragamnya seperti biasa dengan sweater abu-abu pemberianku. Terlihat senyuman kesal diwajahnya. Aku sendiri juga tidak tahu apa yang menyebabkan dia bisa kesal seperti itu. Dia memang moody girl. Moodnya gak bisa ditebak. Aku yang telah menjadi sahabatnya dari kecil saja masih belum mengerti juga dengan sifatnya yang sering berubah.

“ Jiyong-ah!!! Ada yang mencarimu!!” Teriakan eomma dari luar.
“ Nugu?”
“ Keluarlah!!”

Aku keluar dan turun kebawah menuju ruang tamu. Nampak seseorang menggunakan jaket warna hijau army sedang berdiri membelakangiku. Orang itu menggunakan topi berwarna senada sehingga aku sulit membedakan dia laki-laki atau perempuan.
“ Cogiyo!!” Panggilku dan dia membalikkan badannya. Dia tersenyum kearahku.
“ Kya!! Jiyong-ah!!!” Dia berteriak dan memelukku. Aku hanya terdiam karena terkejut tiba-tiba dipeluk oleh seseorang.
“ Yaaa..!!! Kenapa kau tak membalas pelukanku??”
“ Eh kau wanita??” Tanyaku asal.
‘Plakkk’ Dia memukul kepalaku.
“ YAAA!! Kau lupa denganku?” Kini dia berdiri menjauh dariku dan melepas topinya. Rambut panjangnya tergerai dan ia juga melepas kacamat yang dari tadi bertengger dihidungnya.
“ Eun Ra??”
Dia masih menekuk wajahnya kesal.
“ Mianhe… Jeongmal mianhe Eun Ra!! Kau beda sekali!!! Lebih mirip laki-laki kurasa!!” Candaku namun sayang ia belum juga tersenyum. Ia melipat tangannya dan duduk di sofa hadapanku.
“ Kau masih marah?” Aku duduk disampingnya.
Dia menoleh padaku. Matanya menatap tajam kearahku.
“ Wuah!!! Matamu itu menyeramkan jika marah!!!”
“ HUAAAAAAAAAAAAA!!! JIYONG-AHHHH..!!! Bisa-bisanya kau lupa dengan sahabatmu ini hah!!!” Kerah bajuku dicengkeramnya dan ia berteriak dengan keras didepan wajahku. Aku hanya memejamkan mataku reflek dengan teriakannya yang khas ketika marah.
“ Mianhe…!! Ya..!!” AKu melepas tangannya dengan perlahan.
Eun Ra hanya menggelengkan kepalanya.
“ Tadi kau mirip dengan laki-laki karena kau menyembunyikan rambutmu, tapi sekarang kau terlihat cantik kok!!” Aku mencoba  memujinya untuk membuatnya tersenyum tapi jujur dia makin cantik.
“ Jinjja????” Dia menatapku dengan wajah senang, senyuman indah yang lama kulihat akhirnya terbit diwajahnya.
“ Ne!!” Aku mengangguk mantap.
“ Gomawo Jiyong-ah!!!” Dia merangkulku kemudian tiba-tiba dia mencium pipiku. Aku sedikit terkejut.
Dia kemudian berdiri dan masuk kedalam rumah.
“ Yaa..!! Kau mau kemana?” Tanyaku sambil memegang pipiku. Mungkin jika jantungku tidak kuat bisa-bisa jantungku ini bisa meledak.
“ Ketemu eomma lah?”
“ Eommaku? Memang kau tidak pulang?”
“ Aku menginap disini!!” Dia menjawab sambil tetap berjalan. Aku mengikuti Eun Ra ke dapur.
“ Apa katamu? Rumahmu?”
“ Kau lupa? Keluargaku ikut pindah ke Paris, Itali. Rumah disini dijual!!”
Aku memukul keningku. Aku lupa.
“ Oh iya..!! Lalu kenapa sekarang kau tak mengunjungi pacarmu?? Apa jangan-jangan kau sudah kesana ya sebelum kemari?”
Dia menghentikan langkahnya dan menatapku serius.
“ Pacar? Pacar siapa?”
“ Itu waktu SMA!! Aku lupa namanya orangnya tinggi besar, suaranya juga besar!! Suka membolos juga dia!!”
Dia memiringkan kepala berusaha mengingat.
“ Choi Seunghyun maksumu? Tapi tunggu pacar katamu?”
Aku menganggukkan kepala.
“ Hahahaha..!! Sejak kapan aku pacaran dengan mahkluk itu!!”
“ EH???” Aku membulatkan mataku heran.
“ Lalu waktu itu di belakang kelas bukannya kalian jadian ya?” Kejarku lagi.
“ Hah??”

2006
Dibawah pohon ditaman sekolah Eun Ra duduk  taman sekolah. Eun Ra menekuk lututnya dan menundukkan kepalanya diantara kedua kakinya. Seorang laki-laki menatapnya dari kejauhan. Laki-laki itu berjalan mendekati Eun Ra.
“ Eun Ra!! Kau kenapa?” Sapa laki-laki itu.
Eun Ra mendongakkan kepalanya dan menangkap seseorang yang sangat dikenalnya.
“ Jiyong-ah!!”
Jiyong duduk disamping Eun Ra.
“ Kau naik-baik saja kan?” Jyong reflek memegang dahi Eun Ra.
“Hem, Gwenchana!!” Jawab Eun Ra pendek.
“ Aish, dasar!! Moddy girl!!” Dengan kesal aku mengambil buku yang tergeletak disamping Eun Ra.

Eun Ra tak bergerak dari posisinya, ia tetap memeluk kedua kakinya dan menundukkan kepala. Jiyong menyibukkan diri dengan membaca buku yang dibawa Eun Ra.
Eun Ra mendongakkan kepalanya dan menatap Jiyong yang sibuk membaca. Dengan iseng dia menekan pipi Jiyong dengan telunjuknya.

“ Mengganggu!!” Ingat Jiyong sambil melepas tangan Eun Ra.
Tanpa memperdulikan peringatan Jiyong, Eun Ra mendekatkan wajahnya dan ikutan membaca buku yang dibaca Jiyong. Jiyong yang semula diam saja akhirnya semakin bergeser namun ulah Eun Ra yang iseng justru semakin mengejar JIyong.
“ YAAA!! Kau ini mengganggu sekali!!” Jiyong dengan cepat bergeser dan membuat Eun Ra yang semula bersandar dibahunya menjadi jatuh. Wajahnya tepat mengenai rumput.
“ AKh.. Jiyong-ah!! Kau!!” Eun Ra bangkit dan membersihkan wajahnya.
“ Hahahaha!!” Jiyong tertawa sambil membantu membersihkan wajah Eun Ra.
“ Gara-gara kau!!”
“ Salahmu sendiri kenapa menggangguku!!”
Eun Ra mengangkat wajahnya dan memberikan senyuman jahil.
“ Kau mau apa???”
“ Mau ini!!” Tiba-tiba Eun Ra melancarkan serangannya untuk menggelitik Jiyong.
“ Hahaha..!! Eun Ra.. geli!! Hentikan kubalas kau!!”
Beberapa menit kemudian mereka saling membalas untuk menggelitik lawannya. Derai tawa mengiringi adegan itu. Beberap orang yang berada di taman itu ikut tertawa melihat tingkah mereka berdua. Terbiasa melihat adegan itu disana.
“ Hm Hm..!!” Sebuah dehaman dengan suara yang berat menghentikan mereka. Serempak Eun Ra dan Jiong menoleh.
“ Wae!!” Tanya mereka serempak.
“ Kalian tidak sedang pacarankan??”
“ Hah???” Eun Ra dan Jiyong saling menatap.
“ Ani!!”Jawab Eun Ra tegas.
“ Bagus, Jiyong ssi boleh aku pinjam Eun Ra sebentar!!”
“ Untuk apa kau mau meminjamku!!” Eun Ra menatap orang didepannya.
“ Sebentar saja ayo ikut!! Bolehkan JIyong ssi!!”
“ Ne..Seunghyun hyung!!” Jawab Jiyong pendek. Seunghyun langsung menarik tangan Eun Ra menjauhi Jiyong.
“ Ahh.. kenapa kau tidak menyadarinya?” Keluh Jyong sambil menatap Eun Ra pergi menjauh. 

Seunghyun dan Eun Ra berjalan menuju belakang kelas Eun Ra. Tempat itu cukup sepi, karena hanya beberapa orang saja yang sering kemari.
“ Sunbae!! Waeyo????” Eun Ra bertanya. Seunghyun melepas tangan Eun Ra kemudian menatap Eun Ra.
“ Kau benar tidak berpacaran dengan Jiyong???”
“ Kalau tidak kenapa kalau iya kenapa??” Seperti biasa Eun Ra membalikkan pertanyaannya.
“ Jadilah yeojachinguku!!!” Ucap Seunghyun tegas.
“ Oh..!! Itu!!” Eun Ra menjawab datar.
“ Mau kan?? Mulai hari ini kau jadi milikku!!” Seunghyun merangkul Eun Ra.
Sedang dibalik dinding seseorang sedang mendengarkan percakapan mereka.
“ Sudah kutebak pasti Seunghyun akan menyatakan cintanya!! Dan kau Eun Ra menerimanya!! Chukkae!!   Kau bodoh Jiyong-ah, terlalu menunda waktu!!” Jiyongpun pergi meninggalkan mereka.
“ Mianhe sunbaenim!!” Eun Ra membuka mulutnya
“ Waeyo?”
“ Aku mencintai orang lain!!”
“ Nugu?”
Eun Ra hanya menggelengkan kepalanya.
“ Jiyong??” Tebak Seunghyun. Seunghyun menyandarkan tubuhnya didinding menjajari Eun Ra.
Eun Ra tersenyum dengan lebar.
“ Hahahaha, kau memang gadis yang unik Eun Ra!! Kenapa kau tak mengatakan kepadanya?”
“ Entahlah sunbae!! Aku pergi dulu!! Mianhe jika ucapanku melukaimu!! Jangan katakan apapun tentang ini pada Jiyong ya!!” Eun Ra berjalan menjauh.
“ Ne!!” Seunghyun mengacungkan jempol tangannya diudara kearah Eun Ra yang akan berbelok meninggalkan Seunghyun.

2011
“ Jadi kau tidak jadian waktu itu???” Tanyaku lagi tak percaya.
“ Hmm!!” Eun Ra menganggukkan kepala dan berlalu meninggalkan Jiyong yang masih termangu.
“ Pabo kau Jiyong!!” Jiyong memukul kepalanya sendiri.
“ Yaaa..!! Kenapa kau pukul kepalamu sendiri??” Tiba-tiba Eun Ra muncul dari dapur.
“ Ani!! Kau tidak jadi ke dapur?” Jawab Jiyong salah tingkah.
“ Eomma menyuruhku istirahat, dia memintamu menunjukkan kamarku!! Ayo…!!”
“ Oh..!! Kajja!!” Aku membantu Eun Ra mengangkat kopernya.
“ Ehmm.. Eun Ra!!” Panggilku.
“ Hmm!!”
“ Kau berapa lama ada disini???”
“ Wae?? Kau tak mau aku menginap disini?? Yasudah aku balik ke Paris lagi deh!!” Eun Ra tiba-tiba berbalik dan meraih kopernya dari tanganku.
“ Eh!! Aku kan cuma nanya!! AIsh..!!” Aku mengejarnya dan menahan tangannya.
“ Wae??” Tanyanya ketus.
“ Sudahlah jangan marah!! Cepat tua lho!!” Aku mencubit pipinya sedang dia tetap tanpa ekspresi.
“ Uda nyubitnya??”
“ EH..!!” Aku reflek menarik tanganku.
“ Jiyong-ah tunjukkan kamarmu donk!!” Tiba-tiba ia berjalan mendahuluiku.
“ Aish…!! Tunggu!!” Wah gawat jika ia masuk kamarku. Aku berlari mengejarnya namun terlambat ia sudah membuka pintu kamarku.
“ Kamarmu rapi juga!!” Pujinya sambil melangkah masuk.
“ Memang kamarmu berantakan!!”
“ Jiyong-ah ini apa?” Eun Ra menunjuk kalender yang aku lingkari tepat diangka 17.
“ Bukan apa-apa!!”
“ Tapi kenapa setiap bulannya kamu lingkari angka yang sama??? Jangan-jangan ini ulang tahunmu ya? Kenapa setiap bulan??”
‘Plakk!!’ Aku memukul kepalanya.
“ Pabo, mana mungkin aku ulang tahun setiap bulan emang ulang bulan?? Tunggu kau tak tahu ulang tahunku?? Yaa!! Park Eun Ra!! Kau kejam masa kau tak tahu kapan sahabatmu ini ulang tahun!!”
“ Kapan ya?” Ia mengusap-usap kepalanya.
“ Pabo!!!” Kesalku sambil merebahkan tubuhku ditempat tidur.
“ Ah.. Ingat!! Tanggal 17 kan aku berangkat ke Paris!! Wah gomawo JIyong-ah kau ingat tanggal keberangkatanku!!”
Aku sontak bangun. “ Lalu??”
“ Lalu apa?” Ia duduk disampingku sambil menyilakan kedua kakinya.
Benar-benar gadis satu ini bkin aku kesal setengah mati. Sudah bersama sejak kecil juga kenapa tak ingat!!

2006
Eun Ra berjalan sendirian di tepi jalan sambil menenteng tas sekolahnya. Langkah pelan, kepalanya menunduk menatap setiap langkah kakinya.

Tiba-tiba sebuah klakson berbunyi dari arah belakang. Sontak Eun Ra menoleh.
“ Yaa!! Mengaggetkan tahu!!!” Kesal Eun Ra.
“ Kau sendiri jalan kenapa menundukakan kepala begitu? Membuat orang khawatir saja!!”
“ Hehehe!! Jiyong-ah tumben kau bawa motor!! Aku tadi tak melihatmu berangkat dengan membawa motor!!”
“ Terang saja kau tak melihat!! Kau kan terlambat tadi!!”
“ Aku terlambat juga gara-gara kamu!! Bangunin aku terlambat mana ditinggal lagi!!”
“ He, mianhe Eun Ra!! Tadi ada urusan mendadak!! Ayo naik!!” Perintah Jiyong . Tiba-tiba Eun Ra meloncat naik.
“ Yaa.. Yaa..!! Jika jatuh gimana?” Jiyong berusaha menjaga keseimbangan motornya.
“ Aku lelah , Kajja!!” Eun Ra menautkan tangannya dipinggang Jiyong.
“ Ne..!! Siap-siap ya!!” Jiyong menjalankan motor sportnya dengan kecepatan tinggi. Menembus keramaian jalanan. Sepanjang jalan Eun Ra tetap memegang erat pinggang Jiyong begitu juga Jiyong senyumnya tak berhenti sampai tiba ditempat tujuan.
“ Eun Ra!! Susah sampai!!” Jiyong mengingatkan.
“ Hmmm!!” Eun Ra masih memeluk pinggang Jiyong.
“ Heh!! Turun!!”
“ Bentar!! 5 menit saja!!” Mohon Eun Ra yang semakin erat memeluk pinggang Jiyong. Jiyong hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Eun Ra.
“ Eun Ra, gwenchana???” tanya Jiyong cemas.
“ Hmm!!”
“ Yakin…??”
“ Hmm!!”
Tiba-tiba Eun Ra meloncat turun.
“ Eh..!! Yaaa!! Kalau mau turun bilang dulu!! Sudah dua kali kau membuatku hampir jatuh!!”
“ Mian!! Gomawo Jiyong-ah bye!!”
“ Tunggu!! Eun Ra maukah besok malam kau pergi denganku???”
Eun Ra berbalik dan menatap Jiyong dari kejauhan.
“ Mianheyo Jiyong-ah!! Aku sudah ada janji!!” Eun Ra berbalik dan berjalan masuk kedalam rumahnya.
“ Ah,,, pasti dia sudah janji dengan Seunghyun sunbae..!! Mereka kan pacaran!!” Jiyong menundukkan kepalanya dan berjalan pelan menuju rumah disamping rumah Eun Ra kemudian masuk rumah tersebut.
“ Mianheyo Jiyong-ah, besok aku harus berangkat!! Mianhe tidak pamit padamu!!” Eun Ra melihat Jiyong yang berlalu dari depan rumahnya melalui jendela kamarnya.

17 Agustus 2006
“ Jiyong-ah!!! Jiyong-ah!!” Panggil seseorang dari balik pintu kamar Jiyong sambil memukul pintu dengan keras.
“ Eomma!! Aku masih mengantuk!!” Jiyong membuka pintunya dengan mata masih setengah terpejam.
“ Yaa!! Ini jam berapa sudah pukul 12 kau masih tidur??”
“ Aku tidak bisa tidur tadi malam eomma, baru bisa tdur pukul 6 tadi!!” Jiyong menggosok kedua matanya.
“ Yaa!! Kenapa kau masih disini??”
“ Emang kenapa eomma? Aku tidak punya janji apapun hari ini!!”
“ Cepat sekarang kau ke bandara!!”
“ Ngapain?”
“ Kau tidak tahu Eun Ra berangkat ke Paris hari ini!! Sepertinya pesawatnya berangkat pukul 12.30 !!”
“ Hah??? Jinjja?? “
“ Ne..!! Palli… Segera ke bandara!!”
“ Aish… kenapa ia tidak bilang kepadaku?” Jiyong masuk untuk mencuci mukanya dan mengambil jaket serta kunci motor.
“ Kau tak mandi dulu?”
“ Kelamaan eomma!! Mandi nggak mandi aku tetap tampan kan!!” Jiyong berlari keluar rumah dan mengendarai motornya menuju bandara Incheon.
Jiyong setengah berlari mencari keberadaan Eun Ra. Ditangannya tak lepas dari ponsel miliknya yang sedari tadi mencoba menghubungi Eun Ra.
“ Di mana dia?” Jiyong menajamkan penglihatannya untuk mencari Eun Ra ditengah keramaian.
“ Brukk!!” Jiyong tak sengaja menabrak seseorang yang berda dibelakangnya.
“ Ah, Jeosonghamnida!!” Jiyong menmbungkukkan badannya berkali-kali.
“ Jiyong-ah!!”
Jiyong menegakkan badannya melihat siapa yang tak sengaja ditabraknya.
“ Eun Ra!!” Sontak Jiyong memeluk Eun Ra dengan erat.
“ Hmmph.. Jiyong-ah!! Ak..khu gak bisa na..fas!!”
“ Ah, mian!! Pabo!!” Jiyong memukul kepala Eun Ra.
“ Wae??”
“ Kenapa kau tidak bilang kalau berangkat ke Paris hari ini???”
“ Mianhe, aku tidak ingin membuatmu sedih hehehe!! Tinggal lima menit lagi berangkat aku harus masuk!!” Eun Ra berjalan menjauh.
“ Tunggu!! Kenapa tidak besok saja? Setidaknya hari ini kau bisa bersamaku!!”
Eun Ra menatap JIyong.
“Jiyong-ah, kau tidak mandi??”
“ Eh, ssstt!! Kenapa kau bisa tahu??”
“ Tahulah, aku mengenalmu sejak dari bayi!! Hehe, tapi kau tetap tampan kok!!”
“ Tumben kau memujiku??”
“ Gak mau? Ya sudah!! Aku berangkat bye!!” Eun Ra berlari sambil melambaikan tangan. Tak lama kemudian bayangannya hilang beserta orang-orang yang berjalan kearah yang sama.
“ Bye..!! Harapanku ingin merayakan ulang tahunku kali ini bersamamu gagal!! Semoga ketika kau pulang, kita bisa pergi bersama!! Jaga dirimu baik-baik ya!!” Jiyong berbicara pada dirinya sendiri.

2011
“ Jiyong-ah!!” Eun Ra melambaikan tangannya didepan wajahku.
“ Hmmm!!” Aku tersadar dari lamunanku.
“ Lalu apa?”
“ Tidak apa-apa!! Ayo kuantar kau ke kamarmu!!!” Aku beridir meninggalkan dia yang masih duduk.
“ Yaaa!! Jiyong-ah kau tidak mau mengatakan padaku?” Ia berjalan menjajariku.
“ Iya.. memangnya kenapa? Kau akan marah?”
“ Nggak, aku lelah!! Aku mau istirahat!!” Eun Ra merentangkan tangannya.
“ Istirahatlah ini kamarmu!!” Aku membukakan pintu kamar yang tak jauh dari kamarku. Aku meletakkan barang-barang Eun Ra dan membuka tirai yang sengaja tadi ditutup.
“ Eun Ra, berapa lama kau disini?” Tanyaku lagi sambil menoleh ke belakangku. Ternyata dia sudah tertidur. Anak itu sangat klelah ternyata. Kubenarkan posisi tidurnya dan menyelimuti tubuhnya.
“ Jaljayo!! Eun Ra!!”Aku menutup pintu kamarnya dan pergi menjauh.
“ Eun Ra mana?” Tiba-tiba eomma sudah dibelakangku.
“ Akh..!! Eomma kau mengagetkanku saja!! Dia tidur, jangan diganggu!!” Aku mengusap dadaku yang terkejut.
“ Owh, ya sudah!! Nanti saja!!” Eomma berbalik kembali turun.

Aku baru sampai rumah setelah pergi kerumah temanku. Kudapati rumah dalam keadaaan sepi. Anak itu pasti masih tertidur. Eomma pasti sedang pergi.
“ Eun Ra!!! Kau dirumah?” Teriakku dari lantai bawah. Kutatap jam tangan ditanganku, pukul 10 malam. Aku berjalan menuju kamar Eun Ra.
“ Eun Ra!!” Aku membuka pintu kamar Eun Ra. Kosong.
“ Lho kok tidak ada? Kemana dia? “ Aku mencari orang-orang diseluruh rumah namun tidak ada yang aku temukan.
“ AH… sudahlah mungkin dia sedang pergi!!” Aku berbalik menuju kamarku. Kurebahkan tubuhku diatas tempat tidur. Mungkin karena kelelahan lama-kelamaan mataku terpejam.

18 Agustus 2011
Kubuka mataku perlahan.
“ Pukul berapa sekarang?” Tanganku mencoba meraih ponselku.
“ 12 malam!!” Suara seseorang menjawab pertanyaanku. Semula aku tak menyadari suara itu namun tiba-tiba tanganku memegang sesuatu. Sebuah tangan, namun bukan tanganku.
“ Yaaa!! Siapa kau!!” Aku menarik tangan itu.
“ Yaaa..yaa..!! Ini aku!! Park Eun Ra!!”
Tanganku meraih tombol lampu dan kudapati Eun Ra sedang tersenyum jahil didepanku.
“ Ngapain kamu disini??” Aku memundurkan tubuhku hingga tepi tempat tidur.
Bukannya menjauh dariku dia semakin mendekat.
“ Yaa..!! Kau mau apa?”
“ Mau..!!”
‘BRUKK’ Suaranya terpotong karena aku yang terjatuh dari tempat tidur. Aku meringis kesakitan sambil memegang pantatku.
“ Eh, lagian kenapa pake menjauh segala aku cuma mengambil ini kok!!” Ia mengambil sesuatu dari meja yang tak jauh dari tempattidur ku.
“ Saengil.. chukahamnida.. Saengil chukahamnida.. Saranghaneun Jiyong-ah. Saengil chukahamnida..!!” Dia selesai bernyanyi dan menyodorkan kue diwajahku meminta meniup lilin. Aku hanya terdiam.
“ Yaa..!! Tiup lilinnya!!” Bentaknya Eun Ra. Reflek ku meniup lilinnya.
“ Kau ingat??”
“ Ingat apa?” Eun Ra berjalan berdiri menjajariku.
“ Ingat kalau hari ini ulang tahunku..!!”
“ Iya donk..!!”
Tiba-tiba kue yang dipegangnya mendarat di wajahku. Butternya memenuhi wajahku.
“ Aish… EUN RAAAA!!!” Dia telah berlari keluar namun sebelum keluar kamarku aku sudah menangkap tubuhnya.
“ Hahaha.. kau mau kemana Eun Ra????”
“ Yaaa.. Jiyong-ah..!! Lepasin!!”
“ Shieroo!!! Kau sudah mengganggu tidurku dan sekarang kau membuat kamarku dan wajahku penuh dengan butter.!!” Aku masih memeluk tubuhnya dari belakang sedang dia meronta untuk dilepaskan.
“ Aish.. Jiyong-ah aku cuma ingin membuat surprise untukmu!! Kau juga ingin kan kalau aku ada di ulang tahunmu kali ini!!”
“ EH…!!”
“ Iya kan? Kau mau aku disini!! Hehehe… “ Tawa jahilnya muncul lagi dan itu membuatku kesal. Aku benamkan wajahnya dibahunya sengaja membuat bajunya kotor.
“ Yaaa.. Jiyong-ah!! Kotor!! Wajahmu itu!! Aigooo!!”
“ Eun Ra!!” Panggilku serius.
“ Hmm!!”
“ Kenapa kau berada disini?”
“ Kau tidak mau??”
“ Serius, jangan bercanda!!”
“ Bukankah kau yang mau aku disini??”
“ Aku?”
“ Ne..!!! Aku disini untukmu!!”
Aku terdiam mendengar alasannya. Ia tak lagi meronta dan terdiam dibalik pelukanku.
“ Eun Ra, kenapa baru sekarang kau ada disini?”
“ Mianhe..!! Jika kamu menginginkan aku tidak berada disini, aku bisa pergi!!” Eun Ra mulai melepas pelukanku namun aku semakin erat memeluknya. Kedua tanganku mengunci agar ia tak bergerak.
“ Jebbal, kau tetap disini!! Jangan pergi lagi arra!! Aku tak mau ketiga kalinya kau meninggalkanku tepat di hari ulang tahunku!! No More Eun Ra!!”
“ Tiga kali? Bukahkan kita sudah 5 tahun tak bertemu?”
“ Ani… Pertama kau pergi ke Paris setelah kelulusan tepat 1 hari sebelum ulang tahunku padahal aku sudah mengatakan ingin mengajakmu pergi bersamamu!!”
“ Ah.. itu!! Kedua?”
“ Kedua, ketika kau datang kemari bersama dengan kepindahan keluargamu ke Paris!! Bukankah aku juga mengatakan untuk mengajakmu pergi malam itu?”
“ Yaaa..!!! Aku menunggumu hampir 5 jam ditempat biasa!!”
“ Eh!! Jinjja? Kau tak memberitahu padaku!!”
“ Yaa, kau tak membaca pesanku yang kutitipkan pada eomma?”
“ Pesan? Ani!! Eomma tak memberitahu apapun padaku!!”
“ Aku menunggumu di tempat biasa hampir 5 jam dan kau tidak datang!!”
“ Mianhe, aku tidak tahu!! Lagi pula paginya kau tiba-tiba menghilang tanpa berpamitan padaku!!”
“ Dipesan itu aku berkata, aku hanya punya waktu lima jam dan aku akan menunggumu ditaman biasa kita bertemu!! Tapi sampai 5 jam kau tak datang, aku harus segera ke Paris karena daedline tugas yang dipercepat.!! Lilinnya sampai meleleh menunggumu tak datang!!” Jelasnya sambil menundukkan kepala.
“ Mianheyo Eun Ra!! Pantas saja kau tak menjawab email dan teleponku selama berminggu-minggu!! Maka dari itu aku tidak ingin ketiga kalinya kau seperti itu lagi arra!!”
“ Hmm!!” Eun Ra mengangguk pelan.
“ Jawab pertanyaanku sekarang!!”
“ Mwo?”
“ Berapa lama kau disini?”
“ Maumu berapa lama?” Ia menoleh melihatku yang masih memeluknya dari belakang.
“ Eh? Mauku?”
“ Ne!! Maumu aku disini berapa lama?”
“ Berapa lama ya?”
“ Bagaimana jika selamanya?” Tawarnya.
“ Selamanya? Kuliahmu?”
“ Hahaha, Jiyong-ah aku sudah lulus!!”
“ EH? Kapan?”
“ 1 minggu yang lalu aku wisuda!!”
“ Jinjja!! Aku terima tawaranmu!!” Aku semakin erat memeluknya.
“Akh!! Aku tidak bisa bernafas!!”
Aku melepas pelukanku dan memutar kepalanya menghadapku.
“ Yaaa!! Kau pikir aku boneka!!”
“ Kau tak pernah protes ketika aku perlakukan seperti itu!!”
Aku menatapnya matanya. Dia yang kutatap menjadi salah tingkah.
“ Kau kenapa Eun Ra??”
“ Ani!!”
“ Kau benar tidak berpacaran dengan Seunghyun sunbae?”
“ Hmm!! Sudah kukatakan kemarin!!”
“ Bagus!! Bagimana kalau kau jadi yeojachinguku?”
“ Hah? Apa ini? Nggak romantis ah!!”
“ Eh,, aku tidak bisa Eun Ra!!”
“ Huu, shiero!!”
“ Kau tidak mau menjadi yeojachinguku?” Aku menundukkan kepala.
“ Jiyong-ah, dengar!!” Kedua tanganya memegang pipiku.
“ Sejak dulu sampai sekarang takkan berubah!!”
“ Kita tetap bersahabat maksudmu?”
“ Hahaha…!!” Dia hanya tertawa didepanku.
“ Yaa!!”
“ Jiyong-ah, dari dulu sampai sekarang!!” Dia menyentuh kedua mataku, hidung dan berakhir di bibir dengan jari telunjuknya.
“ Ini semua sudah kuanggap milikku!!”
Aku terkejut dengan ucapannya.
“ Maksudmu?”
“ Paboya!!” Eun Ra memukul kepalaku.
“ Jadi kau menyukaiku sejak SMA??”
“ Menurutmu?”
Aku sontak memeluknya dengan erat.
“ Hahaha, gomawo Park Eun Ra!!”
“ Hmm!!” Ia membalas pelukanku.
“Jangan pergi lagi arra!! Jangan pergi tanpa pamit lagi!! Jangan suka menghilang seperti jin lagi!! No More Eun Ra!!” Ingatku.
“ Siap!!”
“ Saranghaeyo Eun Ra!!” Bisikku ditelinganya.
“ Na doo Saranghaeyo Jiyong-ah!!” Balasnya.
Aku melepas pelukanku dan menatap matanya. Wajah kami saling berdekatan, matanya mulai terpejam.

“ Hmmm Hmmm!! Kalian sedang apa?” Suara seorang wanita dewasa mengagetkan kami.
“ Eomma!!” Jawab kami serempak. Kami sedikit menjauh dan menundukkan kepala.
“ Gawat!!” Bisik Eun Ra.
“ Kau tenang saja!!”
“ Ini gara-gara kau!!” Bisiknya lagi sambil menggenggam tanganku.
“ Kau tenang saja kan ada aku!!” Tenangku membalas genggamannya.
“ Aku harap tanganmu selalu seperti ini!!” Bisiknya lagi.
“ Tentu saja!!” Aku tersenyum padanya begitu juga dia.
Aku sudah menggenggam tanganmu dari dulu bahkan sampai nanti. Takkan kubiarkan kau pergi lagi. No More Eun Ra!!
                                                        ---The End---