Title : Emergency Code
Author : Jung Seulrin / Elaistkangofu Thesistambul
Genre : Romance, medical, angst
Cast :
Jung Seulrin : Me
Jung Il Woo :Il Woo
Kang Daesung : Daesung
Kwon Jiyong : Jiyong
Choi Seung Hyun : Seung Hyun
Lee Seunghyun : Seungri
Song Ji Hyo : Ji Hyo (Running Man)
Kim Ha In : OC
Disclaimer: FF ini terinpirasi dari film Code Blue (Japan), Ners Aoi (Japan) dan Surgeon Bong Dal Hee (Korean).
Berhubung ada waktu istirahat dari kepenatan Skripsi sambil menunggu panggilan seminar proposal aku membuat FF baru.
Ok happy reading. RCL anda ditunggu, karena hanya berdasarkan yg coment saja yg akan kutag part selanjutnya.. ^^ ) hehe.
Warning!! Ini banyak istilah medis, jadi perhatikan keterangannya baik-baik ok!! Jika ada yang terlewat alias belum q kasih keterangan langsng laporkan pada saya.
>>>>>
Suara langkah kaki menggema di sepanjang lorong rumah sakit. Lebih tepatnya bukan langkah kaki melainkan suara orang berlari. Sosok tersebut berlari mengejar waktu yang terus berjalan tanpa memberi kesempatan sosok tersebut untuk mengejarnya. Dengan pakaian seragam dinasnya yang berwarna serba putih sosok berambut panjang yang diikat dengan rapi dikepalanya tersebut berlari menuju sebuah bangsal.
“ Nametag, stetoskop, pulpen..!!” Seru sosok tersebut seraya memeriksa benda-benda yang telah memenuhi kantongnya. Keseriusannya berlari seraya menunduk membuatnya tanpa sengaja menabrak seseorang yang juga memeriksa kelengkapan dirinya.
“ Akh..!!” Seru mereka hampir bersamaan.
“ Ah.. Jeosonghaeyo!!” Ucap gadis bersetelan putih seraya berdiri membenarkan pakaiannya dan mengambil beberapa barangnya yang terjatuh.
“ Yaaa..!! Kau tidak bisa melihat???” Runtuk laki-laki yang tak sengaja ditabraknya tadi.
“ Jeosonghaeyo!!” Ucap sekali lagi gadis tersebut seraya melihat wajah lawan bicaranya. “ Eoh?? Nuguseyo??” Reflek gadis itu sambil melihat name tag yang dikenakan laki-laki didepannya.
“ Choi Seunghyun???” Eja gadis tersebut.
“ Ak..!!” Belum laki-laki tersebut menyelesaikan ucapannya gadis tersebut menyela.
“ Kau pasti dokter baru yang akan praktek disini kan???” Tebak gadis itu namun sedetik kemudian dia memukul dahinya sendiri.
“ Aku terlambat, mianheyo!!” Gadis itu membungkuk dan berlari meninggalkan laki-laki yang bernama Choi Seunghyun tersebut. Laki-laki itu hanya menggelengkan kepalanya pelan.
“ Dia perawat disini kah? Cih, ceroboh sekali??” Ujar laki-laki itu kesal dan berjalan meninggalkan tempat tersebut.
Sementara itu gadis berpakaian perawat tadi berlari menuju sebuah nursing station yang terletak ditengah-tengah bangsal. Ia berjalan pelan menuju sekelompok perawat lain yang sedang mengadakan rapat kecil pergantian shift malam dan pagi. Tentu saja gadis yang mendapat shift pagi tersebut adalah orang yang paling terlambat dari perawat lainnya yang telah datang 10 menit lebih awal.
Ia segera berdiri disamping rekan perawat laki-laki yang berdiri tak jauh dari pintu masuk.
“ Yaaa, berani sekali kau terlambat datang Seulrin-ah!!! Kau tahu kali ini kita satu shift dengan perawat Kim kepala bangsal kita!!” Omel perawat laki-laki itu berbisik.
“ Hehe, mianhe Jiyong-ah!! Satu kali saja!!” Balas perawat yang dipanggil Seulrin tanpa bersalah seraya menyungging senyum termanisnya.
“ Hmmm, hmmm!! Sebaiknya anda langsung mendengarkan kami perawat Jung” Tegur seseorang yang memimpin rapat itu yang tak lain adalah kepala perawat Kim.
Seulrin terkesiap dan hanya membungkukkan badannya.
“ Baiklah, mari kita berkeliling bangsal untuk serah terima shift kali ini!!” Seorang perawat lain menimpali dan mengajak semua perawat yang ada disana berkeliling diseluruh kamar yang ada di bangsal tersebut.
“ Seulrin-ah, kau lihat pasien kamar 356 tadi??? Tanda vitalnya menurun sejak tadi malam dan tadi pagi perawat Han sudah kesulitan meraba nadinya apa dia akan….” Bisik Jiyong setelah melakukan pemeriksaan keliling tadi sambil mengusap tangannya yang basah setelah cuci tangan.
“ Yaa… Jiyong-ah!! Hentikan ucapanmu!! Ucapan itu adalah doa jadi jangan mengucapkan sesuatu yang tidak-tidak!! Berdoa saja 30 menit lagi tanda vitalnya meningkat arra!!” Seulrin memukul bahu Jiyong dengan rekam medic yang ada ditangannya.
“ Yaaa,, appo!! Kau itu perawat tapi selalu kasar padaku!!”
“ Yaa… perawat Jung, perawat Kwon kalian tahu pasien yang kita tengok di bangsal sebelah kemarin, pagi tadi dinyatakan meninggal dunia!!” Timpal seorang perawat perempuan yang baru datang seraya membawa beberapa rekam medic melerai pertengkaran kecil antara Jiyong dan Seulrin.
“ Ommo!! Jinjayo perawat Song? ” Seru Kwon Jiyong dan Jung Seulrin hampir bersamaan. “ Semoga arwahnya diterima oleh tuhan!!” Ucap mereka hampirbersamaan.
“ Hmmm..Hmmm.. bisakah kalian berdua tidak mengobrol saat bekerja!!” Tegur kepala perawat Kim.
“ Jeosonghaeyo, kepala perawat!!” Jawab mereka bertiga serempak.
“ Oh ya, perawat Jung dan perawat Kwon seperti perintah saya kemarin mulai hari ini kalian bertugas dalam tim bersama dokter Jung dan dokter Kang dalam membimbing dokter-doter baru yang akan mulai praktek disini!! Ingat kalian perwakilan perawat jadi harus membawa nama baik perawat disini arra!!” Jelas perawat Kim.
“ Ne… !!” Jawab mereka serempak.
“ Hmmm, Jung Couple” Celetuk Jiyong pelan. Menyikut pelan lengan Seulrin. Seulrin hanya tersenyum tipis.
“ Ckckck, kalian ini dua perawat yang suka ribut tapi anehnya kalian merupakan perawat yang cukup berprestasi di rumah sakit ini!!” Gerutu kepala perawat Kim seraya meninggalkan mereka berdua.
Seulrin dan Jiyong yang dipuji seperti itu hanya tersenyum bangga.
“ Beliau masih membantah kenyataan jika kita merupakan dua sejoli perawat yang pintar!!” Puji Jiyong.
“ Mwo?? Dua sejoli?? Ih,,,, sheiro!! Sebenarnya aku tidak mau satu tim dengan perawat genit seperti kau!!” Gerutu Seulrin seraya pergi menuju sebuah kamar pasien dengan membawa satu bak instrument yang berisikan spuit injeksi.
“ Yaaa!! Hahah, aku hanya memanfaatkan ketampananku saja!!! Kau mau kemana???”
“ Kau lupa, ini jadwalnya memberi injeksi!!” Seulrin menghilang dari hadapan Jiyong dan masuk ke salah satu kamar pasien.
***
“ Hyung!!!” Seru seorang laki-laki yang menggunakan jas dokter sambil menunjuk laki-laki didepannya.
“ Wae???” Balas laki-laki itu.
“ Huwahh,, aku senang sekali bisa satu rumah sakit denganmu hyung!! Tapi, saat tes masuk rumah sakit ini aku tidak melihat kamu bersama peserta lain??” Laki-laki itu menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
Disisi lain ada dua orang perempuan yang menggunakan pakaian yang sama saling berbisik.
“ Yaa, itukah yang namanya Choi Seunghyun?? Dokter yang lolos masuk dalam rumah sakit ini tanpa ujian wawancara??”
“ Ne.. dia dokter yang sangat berprestasi di universitasnya dulu. Masuk rumah sakit ini pun dia tidak mendaftar melainkan dipanggil!! Aku sangat iri dengannya.”
Laki-laki yang berseru tadi menganggukan kepalanya mengerti.
“ Ah.. aku tahu jawabannya hyung!!! Kau beruntung sekali!!!” Seru laki-laki itu seraya memeluk laki-laki yang disebut Choi Seunghyun.
“ Yaaa…yaa.. Seungri-ah!! Lepaskan!!” Seunghyun mulai risih dengan perlakuan Seungri.
“ Hmm.Hmm” Suara dehaman yang diringi masuknya dua orang dokter dan dua orang perawat ke dalam ruangan pertemuan membuat Seungri memisahkan diri.
Seungri dan Seunghyun beserta dua dokter perempuan tadi duduk setelah 4 orang yang masuk tadi duduk.
“ Baiklah, karena tidak ada waktu lagi saya akan menjelaskan langsung pada intinya!!” Dokter laki-laki bertubuh paling tinggi diantara keempat orang tadi berdiri menjelaskan.
“ Seperti kalian tahu, kalian yang telah lolos ini belum resmi menjadi dokter di rumah sakit ini. Selama 1 tahun ini kalian kan menjalankan peran sebagai dokter magang disini dalam rangka memperebutkan posisi dokter resmi di rumah sakit ini. Dari keempat orang ini yang akan lolos hanya 1 orang dan itu adalah orang yang lolos dengan nilai terbaik sesuai dengan penilaian yang kalian terima. Ujian berupa segala aspek tindakan medis yang kalian lakukan di rumah sakit ini. Ingat ujian tidak seperti di universitas kalian dimana sang penguji harus menunggui kalian tapi setiap orang yang berada disekitar kalian adalah penguji tersebut. Jadi kalian yang ada disini adalah untuk bersaing!!”
Keempat calon dokter dirumah sakit ini mengangguk paham.
“ Bagi yang tidak lolos dalam tes ini kalian akan dikeluarkan dari rumah sakit ini!!” Tambah dokter tersebut.
“ Yaa.. hyung!! Kenapa aturan dirumah sakit ini ribet sekali!!” Celetuk Seungri pelan.
“ Jika kamu tidak sanggup lebih baik kamu mengundurkan diri!!” Jawabnya dingin. “ Ini adalah rumah sakit terbaik di Korea jadi wajar jika peraturan disini lebih ketat!!” Lanjut Seunghyun.
“ Baiklah, itu tadi peraturan yang telah dijelaskan oleh dokter Jung Il Woo!! Dalam ujian ini kalian akan didampingi kami berempat.!! Tim pendamping ada empat orang yang terdiri dari dua orang dokter dan dua orang perawat!! Dua dokter tersebut adalah kami berdua, dokter Jung Il Woo dan saya sendiri Kang Daesung imnida!! Sedangkan dua perawat tersebut adalah perawat Jung Seulrin dan perawat Kwon Jiyong!!” Dokter lain yang menamai dirinya Kang Daesung menambahi.
Setelah menyampaikan beberapa kalimat, kedua dokter dan kedua perawat tersebut berdiri, membungkukkan badan dan beranjak pergi.
“ Cih, perawat itu yang ditunjuk untuk menjadi tim bimbingan kita?? Tidak percaya!!” Gerutu Seunghyun. Gerutuannya menarik perhatian Seungri yang tak sengaja mendengar ucapan Seunghyun.
“ Kau kenal perawat yeoja itu? Perawat itu cantik ya hyung!!”
Seunghyun memutar lehernya, menatap heran kearah Seungri.
“ Otakmu ini sudah diracuni yeoja ya? TIdak cocok menjadi dokter!!” Setelah berkata seperti itu Seunghyun pergi meninggalkan Seungri.
***
“ Lagi-lagi kau satu tim dengan dokter Jung!! Ckckck, apa mereka sengaja menempatkan kalian dalam satu time eoh??” Jiyong memulai pembicaraannya setelah melihat lawan bicaranya sedari tadi hanya menunduk diam.
“ Molla” Singkat Seulrin.
“ Yaaa, kau ada masalah dengannya?? Kau tidak ingin menceritakan padaku?” Jiyong menghentikan langkahnya teat dihadapan Seulrin. Sehingga mau tak mau Seulrin menghentikkan langkahnya.
“ Ani..!” Seulrin hendak melangkahkan kakinya kembali namun berhenti setelah menangkap sosok laki-laki.
“ Hmm, mianheyo Jiyong ssi!! Aku bisa meminjam rekanmu sebentar?”
“ Oh.. dokter Jung!! Silahkan jika anda ingin bertemu dengan perawat Jung!!” Jiyong menggeser tubuhnya sehingga tak menghalangi Seulrin dan Il Woo bertemu.
Seakan tahu makna dari gesture Il Woo, Seulrin melangkah mendahului Il Woo. Sepanjang mereka melangkah tak ada satu katapun muncul dari bibir masing-masing.
Angin yang mengalun pelan menyapa wajah Seulrin yang baru menginjakkan suatu tempat. Tempat tertinggi di rumah sakit tersebut. Seulrin melangkahkan kakinya seraya memejamkan kedua matanya. Merasakan hembusan angin yang bertiup melewati setiap pori-pori wajahnya. Dia menikmatinya. Menikmati setiap sentuhan lembut sang angin.
“ Mianhe!!” Bisik Il Woo setelah tangannya melingkar dipinggang Seulrin. Seulrin hanya terdiam dengan perlakuan Il Woo.
“ Mianhe..jeongmal mianhe!!” Bisiknya lagi. Seulrin yang mendengarnya tetap menutup matanya. Tapi setitik air mengalir dari ujung pelupuk matanya. Merambat turun di setiap jengkal pipinya. Seulrin menggerakkan jarinya berniat mengusap air mata yang tidak dapat dikendalikannya tersebut. Namun tangan lain mendahului jemarinya mengusap air matanya.
“ Uljimarayo!!” Il Woo kembali berkata lembut kepada Seulrin. Terdengar tulus.
“ Seulrin-ah!! Mianhe!!” Il Woo memutar tubuh Seulrin menghadapnya.
“ Il Woo-ah!!” Ucap Seulrin setengah berbisik.
Direngkuhnya tubuh Seulrin yang terbalut seragam putih-putih. Diusapnya pelan pucuk kepala Seulrin.
“ Aku tahu kau pasti sudah tahu apa yang terjadi sebenarnya!!”
Sejenak kehingan menyapa mereka
“ Mianhe..!!”
“ Akan kubatalkan perjodohan itu!!”
Seulrin menarik nafasnya dalam seolah berat mengucapkan kalimat. “ Andweee..!!”
“ Anieyo, aku akan tetap membatalkannya!!”
“ Tapi, kita pernah mencoba membatalkannya !!”
Flash back
“ Eomma kenalkan ini Seulrin, Yeojachinguku yang akan kujadikan istriku!!” Il Woo mengenalkan wanita disampingnya dengan senyum merekah.
Seulrin membungkukkan badannya sopan. Sedang wanita yang dipanggil Il Woo eomma hanya tersenyum dingin.
‘Plakkkk’ Tiba-tiba sebuah tamparan mendarat di pipi Seulrin. Sontak Il Woo terkejut dan menatap heran melihat sikap ibunya seperti itu.
“ Eomma!! Wae??” Il Woo melihat kondisi Seulrin yang memegang pipinya. Seulrin tak kalah terkejut dengan tamparan diwajahnya. “ Gwencahanayo???”
“ Neo!! Wanita tak tahu diri!! Berani-beraninya mendekati anakku!! Ckckc, seorang perawat seperti kau tidak layak mendapatkan anakku yang merupakan dokter terbaik!!”
Seulrin membulatkan matanya saat mendengar penjelasan dari wanita tersebut.
“ Asal anda tahu nyonya, tak ada profesi di dunia ini yang buruk!!! “
“ Eomma!! Waeyo??? Apa salah aku memilih dia? Tidak ada yang salah kan dengan profesinya? Dan asal eomma tahu aku tidak akan melepaskannya!!” Il Woo menarik tangan Seulrin menjauh dari tempat ini.
“ Jika kalian tetap berhubungan maka aku tak segan-segan membuatmu menyusul kakakmu yang sudah mati itu Il Woo-ah!!” Pernyataan terakhir wanita tersebut membuat Il Woo dan Seulrin menghentikan langkahnya.
“ Il Woo-ah!! Turuti saja apa maunya eommamu eoh!!” Seulrin berbisik lemah.
“ Shiero!! Aku tidak akan menuruti jalannya otak wanita yang telah membuat hyung meninggal!!” Jawab Il Woo tegas dan menarik cepat tangan Seulrin.
Flashback End
“ Jebbal, jangan menentangnya!! Aku tidak ingin kau kehilangan nyawamu Il Woo-ah!!” Air mata Seulrin mengalir kembali.
“ Ani, aku akan baik-baik saja!! Kau tak usah khawatir eoh!!!” Diusapnya pelan air mata Seulrin.
“ Aku tidak akan melepasmu Seulrin-ah!! Aku akan membuatmu menjadi istriku!!” Dieratkannya pelukan Il Woo.
“ Kau egois Il Woo-ah!!”
“ Kamu yang membuatku seperti ini!! Kamulah yang membuatku tidak bisa hidup tanpamu!!”
Mereka saling berpelukan. Seakan ingin menunjukkan bahwa mereka tak bisa dipisahkan. Angin menerpa rambut mereka membawa pesan kepada semua orang jika mereka adalah sepasang kekasih yang tidak bisa dipisahkan.
DIsisi lain sepasang mata tak sengaja menangkap adegan dilantai paling atas rumah sakit ini.
“ Aish.. ternyata gadis itu bisa juga berpacaran!!” Umpat sosok tersebut.
Setelah itu sosok tersebut pergi meninggalkan tempat tersebut.
Dering ponsel khusus untuk petugas rumah sakit membuat Seulrin dan Il Woo melepas pelukan mereka.
“ Ne… saya segera datang!!” Jawab mereka hampir bersamaan.
“ UGD??” Tanya Il Woo.
“ Hmm, kau juga? Rupanya ini aksi pertama mereka!! Mari kita lihat siapa yang benar-benar siap untuk berjuang!!”
Mendengar ucapan Seulrin, Il Woo tersenyum tangannya mengusap lembut wajah Seulrin.
“ Lihat betapa excitednya kamu dengan berita ini!!”
“ Heheh,, kajja kita…!!” Ucapan Seulrin terhenti saat bersamaan bibir Il Woo mencium lembut bibir Seulrin.
“ Yaaa..!!!” Seulrin melancarkan aksi protesnya setelah Il Woo mencium Seulrin.
“ Hehe.. Kajja!!” Il Woo melangkah pergi meningalkan Seulrin yang kesal. Senyum terkembang diwajahnya.
“ Ya.. Noe!! Jung Il Woo awas kau ya!!”
***
Di ruang emergency, dokter Kang dan Jiyong telah siap menerima pasien yang sebentar lagi akan masuk. Selang beberapa menit kemudian dokter Jung dan Seulrin masuk.
“ Hmmmm, darimana saja kalian eoh??” Celetuk Jiyong.
Seulrin tidak menjawab ia serius mempersiapkan peralatan yang akan digunakan serta mengambil dua pasang handscoon.
“ Kalian bertengkar??” Celetuk Jiyong jahil.
Belum sempat dijawab petugas lain masuk membawa seorang pasien bersimbah darah. Dibelakang mereka nampak 4 calon dokter. Wajah mereka sedikit tegang.
“ Hana..Dul. Seis..!!” Ucap mereka serentak saat memindahkan pasien ke tempat tidur dari brankar.
“ Facial injury *luka pada wajah, RR 25 *pernafasan 25x/menit.” Lapor salah satu petugas.
“ Ne… serahkan pada kami!!” Seru Jiyong seraya memasangkan monitor Defib di salah satu jari tangan pasien .
“ Ada perlukaan di nasal*tulang hidung, sehingga membutuhkan intubasi *bantuan pernafasan melalui selang yang dimasukkan dalam mulut!!” Tambah Daesung.
“ Nyonya, celananya saya potong!!” Seru Seulrin sambil memotong celana di kaki pasien sebelah kanan.
“ Terdapat luka terbuka di kaki kanan!!” Lapor Seulrin.
“ DEP* Direct elevation pressure/penekanan luka!!” Tambah Jiyong seraya memberikan balutan kepada Seulrin.
Seulrin melanjutkan tindakan dengan membalut luka terbuka tersebut.
Il Woo memeriksa perrgerakan dada dan suara nafas dengan menggunakan stetoskop. tIba-tiba suara dari mesin defibilator berbunyi menandakan tanda-tanda vital tubuh pasien menurun.
“ Tekanan darah menurun!!” Jiyong melaporkan angka yang tampil di layar defib.
“ Intubasi!! Lakukan intubasi.!!” Perintahnya.
Keempat dokter magang tersebut sangat terlihat tertarik dengan tindakan yang akan mereka lakukan.
“ Intubasi!! Siapa yang mau melakukan!!” teriak Il Woo sekali lagi.
“ Ne.. na!!!” Seungri mengangkat tangannya dan segera berlari mendekati pasien. Jiyong meraih peralatan intubasi yang telah dipersiapkan diruangan tersebut.
Seungri mengambil perlatan yang diangsurkan oleh Jiyong dan melakukan tindakan. Saat memasukkan tube*selang kedalam mulut pasien. Terdapat penolakan dari pasien. Darah memuncrat keudara saat tube dimasukkan. Seungri memerintahkan Jiyong untuk mengambil alat lain namun hasilnya sama. Kali ini darah yang keluar dari mulut pasien lebih banyak.
“ Yaak.. Keumanhe!!” Il Woo menghentikkan tindakan Seungri. Wajah Seungri berubah pucat. Bayangan kegagalan terlihat diwajahnya.
“ Lakukan trakheotomi*membuat lubang bantuan pernafasan ditrakhea.!! Siapkan tube dan scaple*pisau bedah!!”
Sementara Il Woo mengganti handscoonnya dengan handscoon steril, Seulrin mempersiapkan peralatan yang diperintahkan.
Tiba-tiba Seunghyun telah berdiri disamping pasien dan siap menentukkan tempat pembedahan. Semua orang yang berada ditempat itu tak terkecuali Il Woo dan Daesung terdiam menatap Seunghyun yang berani melakukan trakheotomi. Belum pernah ada seorang dokter magang yang berani melakukan pembedahan
“ Scapell!!”
Seulrin menyerahkan pisau bedah. Sekilas ia menatap Il Woo yang masih dibuat terkejut dengan keberanian anak baru itu.
“ Pasang IV (infuse)!!” Lanjut Il Woo memerintah Jiyong namun seorang dokter magang perempuan yang bernama Ji Hyo memohon pada Jiyong untuk melakukannya. Diangsurkanya infuse set kepada Ji hyo.
Ji Hyo belum melakukan tugasnya ia masih mengamati Seunghyun yang serius melakukan trakheotomi. Dari wajah Seunghyun terlihat sekali ia sudah sangat akrab dengan scaple ditangannya. Seolah-olah ia terbiasa melakukan pembedahan.
“ Sudah!!” Seulrin menarik duk*kain steril yang digunakan untuk menutup bagian lain yang tidak dilakukan tindakan.
“ Ji Hyo ssi kenapa kau belum melakukannya?” Ingat Seulrin membuat Ji Hyo sedikit terkejut dan langsung fokus dipunggung tangan pasien.
“ Yaa.. kau Kim Ha In!!! Lakukan Fast *focused abdominal ultrasound for trauma/mirip USG!!” Perintah Daesung.
Sementara Il Woo dan Seunghyun berkonsentrasi dengan penanganan pernafasan pasien dengan dibantu Seulrin serta Ha In diawasi oleh Daesung melakukan fast, Ji Hyo yang dibantu oleh Jiyong masih berkutat dengan infuse.
Ji Hyo mengambil jarum yang telah berhasil masuk di di vena pasien melalui IV cateter dan menggantinya dengan selang infuse yang dihubungkan langsung dengan dengan IV cateter namun Ji Hyo kesulitan dalam memasukkannya hingga darah pasien keluar sebelum selang infuse berhasil masuk. Jiyong yang melihatnya langsung menahan darah yang keluar dengan klem *gunting yg digunakan untuk menjepit.
“ Tahan!!” Perintah Jiyong dan mengambil alih selang infuse yang kemudian segera dihubungkan.
Jiyong tersenyum kecut melihat tindakan dokter magang ini. “ Sudah sering terjadi!!” Gumam Jiyong seraya membersihkan darah dan menutupnya dengan plester. Ji Hyo hanya terdiam melihat Jiyong, merasa malu dengan kesalahan yang dibuatnya.
“ No effusion in pericardial fluid, no effusion in Morrison pouch, no effusion in dougla’s pouch, FAST negative!!” Lapor Ha In . Daesung yang mengamati tindakan Ha In merasa ada yang aneh dengan laporannya.
“ Geurreyo??” Daesung memastikan.
“ EH??” Ha In terkejut dengan pertanyaan Daesung.
“ Berikan padaku!!” Daesung mengambil alat FAST dan melakukan pemeriksaan.
“ Ada luka di dekat ginjal!!” Ha In terkejut dengan penemuan Daesung.
“ Perdarahan di daerah ginjal memang sulit dideteksi dari posisi yang kamu lakukan!! Lakukan didaerah sekitar pinggang pasien!!” Jelas Daesung.
“ Tugasmu cukup!!” Perintah Daesung agar Ha In menyingkir karena Daesung akan melanjutkan tindakan.
“ Bagian apa yang sulit dideteksi dengan ultarasound?” Il Woo mengajukan pertanyaan.
Hampir bersamaan Ji Hyo dan Seunghyun akan menjawabnya namun Ji Hyo lebih dulu melangkah maju.
“ Perdarahan retroperineal, terutama bagian atas retroperineum!! Itu merupakan tanda dari cedera di pancreas, ginjal dan lumbar fraktur* patah di tulang belakang!!” Ucapan Ji Hyo sempat mengalihkan perhatian Il Woo, Seulrin, Daesung dan Jiyong yang masih sibuk menangani pasien.
“ Ah,, mianhe!! Ini hanya analisisku!!”
“ Baiklah!! Lakukan foto rontgen di daerah dada dan pelvis*pinggang!!” Il Woo menambahkan.
“ Segera lakukan operasi!!” Tambah Il Woo lagi.
“ Ne…!!” Jawab Seulrin dan Jiyong bersamaan. Mereka segera keluar ruangan untuk mempersiapkan operasi.
“ Kalian berdua, ikutlah tindakan operasi nanti!!” Perintah Il Woo kepada Seunghyun dan Ji Hyo.
“ Sedang kau hubungi keluarga pasien!” Tunjuk Il Woo kepada Ha In.
“ Kau ke bagian ahli anastesi*pembiusan!!” Seungri mendapat tugasnya.
“ Dan lagi, diruang emergency ini tidak ada satupun kesalahan!! JIka kaliah tidak sanggup lebih baik mundur!!” Pernyataan Il Woo seperti mengena di otak keempat dokter magang tersebut.
***
“ Kau lihat tadi Seulrin-ah!! Hanya laki-laki bersuara besar tadi yang menurutku sudah lolos seleksi tahap pertama!!” Jiyong memulai perbincangan setelah memindahkan pasien ke ICU.
“ Ne..!! Rupanya laki-laki itu punya kemampuan juga!!” Jawab Seulrin seraya mencuci tangan.
“ Persaingan ini semakin menarik saja!!” Tambah Jiyong.
“Kita lihat saja nanti siapa yang akan lolos dalam ujian kali ini!!”
“ Kau selalu bersemangat dengan hal-hal yang berbau kompetisi Seulrin-ah!!” Celetuk Il Woo yang sudah berdiri dibelakang Seulrin. Tangannya maju meraih kedua tangan Seulrin yang masih bersabun. Seperti sedang memeluk Seulrin
“ Aigooo..!! Kalian jangan bermesraan disini!!” Keluh Jiyong. “ Sepertinya aku akan makan siang sendiri!! Ah,, gabung dengan anak baru itu saja!!” Jiyong berbicara sendiri sebagai langkah protesnya kepada dua orang yang tanpa sadar melupakan keberadaan Jiyong.
Seulrin hanya tertawa mendengar ucapan Jiyong. “ Yaaakk..!! Kau tidak risih dilihat yang lain??”
“ Ani, disini kan hanya ada kita berdua!!” Il Woo menyerahkan handuk kecil kepada Seulrin untuk mengeringkan tangannya.
“ Yaak..!!” Seulrin memukul ringan bahu Il Woo.
“ Seulrin-ah!! Bertahanlah sebentar saja, akan kuselesaikan urusanku dengan wanita tua itu!!” Il Woo berubah serius.
“ Sebaiknya jangan terlalu keras dengan eomma, biar begitu dia eommamu eoh!!” Seulrin menggenggam lembut tangan Il Woo.
“ Ne..!! Tapi dia adalah eomma yang berani mengantarkan hyung ke peristirahatan terakhirnya!!” Il Woo menunduk dalam.
“ Il Woo-ah!! Hwaiting!!” Dipegangnya kedua pipi Il Woo, memberi injeksi semangat melalui kedua tangannya.
“ Gomawo, kajja kita ke kantin!!” Il Woo menarik tangan Seulrin. Senyuman hangat terlihat diwajah Il Woo.
Kantin rumah sakit telah ramai oleh beberapa dokter dan perawat. Mata mereka berhenti meja dimana 4 orang dokter magang sedang makan bersama dengan Jiyong yang sepertinya sedang menarik perhatian salah satu dokter wanita yang bernama Ha In.
“ Lihat temanmu itu!!” Seru Il Woo berbisik kepada Seulrin.
“ Hahaha, begitulah dia!!”
“ Ah.. Dokter Jung dan perawat Jung!!” Seru Seungri bersemangat saat melihat kedatangan mereka berdua.
Mereka tersenyum dengan sambutan dari Seungri. Sontak ketiga dokter magang tersebut berdiri memberi salam kecuali Seunghyun yang hanya menganggukkan kepala dalam posisi duduk.
“ Makanlah yang banyak karena di unit kegawat daruratan membutuhkan banyak energy!!” Ucap Il Woo.
“ Dan kau perawat Kwon, jangan terlalu genit!!” Il Woo berlalu sambli tertawa kecil melihat mimik wajah Jiyong saat diperingatkan Il Woo.
“ Yaak,, perawat Jung!! Asal kau tahu!! Hyung juga pernah genit kepada perawat-perawat baru!!” Balas Jiyong. Seulrin hanya menggelengkan kepala dan menyusul Il Woo. Sementara para dokter baru tersebut menatap heran kepada Jiyong seolah meminta penjelasan apa yang baru mereka dengar.
“ Wae?”
“ Perawat Kwon, apa mereka pasangan?” Akhirnya Ji Hyo berani menanyakannya.
“ Ah.. ne.!! Mereka lah disebut Jung couple disini!!”Jawab Jiyong dengan nada kesal.
Sementara Seungri, Ha In, dan Ji Hyo tertarik dengan kabar Jung couple tersebut Seunghyun menarik kedua ujung bibinya seakan menyembunyikan sesuatu dikepalanya.
“ Aku pergi dulu!!” Pamit Seunghyun.
“ Ne..!! Aku telah melihatnya!! Baiklah, saya mengerti!!” Seunghyun menutup ponsel pribadinya dan memasukkan kembali ke dalam loker.
“ Hmm,, Jung Il Woo!! Lihat saja nanti apa yang akan terjadi dengan hidupmu!!” Ucap Seunghyun penuh arti.
“ Seulrin-ah!! Apa kau tahu apa bahaya yang akan menyambut namjachingumu dihari kedepan?”
TBC..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar